Senin 20 Oct 2014 23:12 WIB

Puluhan Desainer Ramaikan Semarang Fashion Parade 2014

Ilustrasi.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 40 desainer Jawa Tengah akan menampilkan karya rancangannya untuk memeriahkan pergelaran "Semarang Fashion Parade 2014" yang berlangsung 25-27 Oktober 2014.

"Semarang memiliki potensi sumber daya manusia di bidang 'fashion', yakni para desainer asal kota ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Pariwisata Kota Semarang Nurjanah di Semarang, Senin (20/10).

Pergelaran "Semarang Fashion Parade" akan dipadu dengan "Pameran Semarang Industri Fashion" yang berlangsung tiga hari, (25-27/10), mulai pukul 10.00-21.00 WIB di Gedung Lawang Sewu Semarang.

Pergelaran akbar "fashion" di Semarang itu diprakarsai Disperindag, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang, dan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jateng.

Nurjanah mengatakan banyak desainer yang berasal dari Semarang, baik yang tergabung dalam asosiasi maupun di luar asosiasi yang telah menghasilkan berbagai karya bertaraf nasional hingga internasional.

"Potensi lainnya, berupa sumber daya kreatif yang mendukung pertumbuhan dunia 'fashion' di Semarang, baik berskala besar, menengah, maupun kecil, seperti industri garmen, batik, dan aksesoris," katanya.

Melihat potensi besar pengembangan industri "fashion" di Semarang, kata dia, digelarkan even "Pameran Semarang Industri Fashion dan Semarang Fashion Parade 2014" yang akan diisi berbagai kegiatan.

"Ada pameran 'fashion', 'fashion show', pelatihan desain batik, pelatihan pengolahan limbah batik, workshop hijab dan lomba modeling, dan sebagainya. Pamerannya, mulai pakaian hingga aksesoris," katanya.

Ketua Dekranasda Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi mengaku pergelaran "fashion" itu sebenarnya terinspirasi dari begitu besar potensi yang dimiliki Kota Semarang di bidang "fashion".

"Melalui even ini, para desainer akan saling berinteraksi. Mereka yang sudah ahli di bidangnya akan membantu yang belum ahli, semisal membina usaha kecil menengah (UKM) dengan desain-desain," katanya.

Pergelaran akbar "fashion" itu, diakuinya, memang baru pertama kali digelar di Semarang dan ke depannya diharapkan bisa semakin dikembangkan agar menjadi ikon baru bagi Kota Semarang di bidang tersebut.

Salah satu desainer, Soese Asmadhi mengatakan memang banyak desainer asli Semarang yang namanya sudah malang melintang di dunia internasional dengan seringnya diundang tampil di berbagai negara.

"Tentu kita kenal Mieke Sahala. Kebetulan, kali ini tidak ikut, ada Anne Avantie, ada lagi Gregorius Vici, dan masih banyak lagi. Karya-karya mereka sudah dikenal di tingkat internasional," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement