Senin 20 Oct 2014 16:22 WIB

Mahasiswa: Jokowi Harus Buktikan Kalau Berani Mati Demi Indonesia

Rep: c09/ Red: Mansyur Faqih
 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato usai pelantikannya bersama Wapres Jusuf Kalla di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10). (Antara/Yudhi Mahatma)
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato usai pelantikannya bersama Wapres Jusuf Kalla di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/10). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Joko Widodo (Jokowi) diharapkan dapat membuktikan segala tuduhan negatif yang dilayangkan kepadanya saat pilpres. Apalagi saat setelah resmi menjadi presiden periode 2014-2019.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer Universitas Pakuan, Farhan (20 tahun) mengatakan, Jokowi sebaiknya segera menujukkan pada rakyat Indonesia bahwa tudingan miring yang menimpanya tidak benar.

"Buktikan dia benar dengan berani mati, malu, sakit, capek, kerja keras demi bangsa Indonesia," ujar Farhan, Senin, (20/10).

Menurut Farhan, Jokowi harus bisa merangkul rakyat dari berbagai lapisan. Karena tidak semua rakyat berani mengemukakan pendapat dan keluhan. Artinya, sekarang saatnya pemerintah turun ke bawah.

Rian (23), mahasiswa Jurusan Hukum Universitas Djuanda menambahkan, siap mengkritik dan mengawal pemerintahan Jokowi. Ia diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang tercantum di dalam UUD 1945.

"Yang jelas beliau harus mematahkan isu jika beliau adalah antek asing dengan menjunjung konstitusi,” ungkap Rian.

Janji Jokowi saat kampanye juga perlu secepatnya direalisasi. Misalnya, penyediaan lowongan kerja. Karena saat ini mahasiswa yang lulus kuliah belum tentu terjamin masa depannya. 

Mengingat, lapangan pekerjaan yang tersedia sangat sedikit. Tak jarang lulusan universitas tidak mendapat kerja sesuai dengan bidang yang ditekuninya saat kuliah.

"Sekarang makin banyak lulusan yang butuh kerja," kata Erlinda, Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Kesatuan, Bogor.

Erlinda ingin Jokowi sebagai presiden baru dapat memecahkan masalah itu. Sehingga angka pengangguran di Indonesia dapat berkurang. 

Hal tersebut dinilai sebagai salah satu bentuk pembuktian Jokowi dalam menepis tuduhan negatif yang menimpanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement