REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap yang ditunjukkan oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto dalam acara pelantikan presiden dan wapres menunjukkan berakhirnya konflik politik antara keduanya. Bahkan dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyebut Prabowo sebagai adik dan sahabat baik.
Pengamat politik UGM, Arie Sujito mengungkapkan, konflik yang terjadi antara Jokowi dan Prabowo selama pilpres berlangsung sudah masuk dalam kategori nasional. Karenanya, pelantikan kali ini menjadi momen penting bagi dua kubu yang sempat terpecah-belah saat pilpres lalu.
"Jokowi ingin menunjukkan pada semua rakyat Indonesia bahwa konflik nasional harus segera diselesaikan dengan damai," kata Arie, Senin (20/10).
Sebagai negarawan, katanya, Prabowo menyempatkan waktunya untuk datang ke acara pelantikan. Hal tersebut menunjukkan dukungan positif terhadap pemerintahan yang akan dipimpin Jokowi lima tahun ke depan.
Prabowo dan Jokowi sempat bersitegang selama proses pilpres beberapa bulan lalu. Konflik antara dua calon presiden RI ketujuh itu membelah masyarakat menjadi dua kubu. Tak jarang saling sindir terjadi di antara keduanya.
"Sikap Jokowi dan Prabowo saat ini harus ditiru seluruh rakyat Indonesia agar tidak ada lagi konflik dan perseteruan yang dapat menimbulkan perpecahan," ungkap Arie.