Senin 20 Oct 2014 10:48 WIB

Ini Harapan Para Ulama kepada Jokowi-JK (1)

Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)
Foto: ap
Joko Widodo (Jokowi) membacakan pidato pertamanya sebagai Presiden RI, Senin (20/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Program Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor Prof Dr Didin Hafidhuddin mengharapkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang baru saja mengucapkan sumpah di Gedung MPR RI, Senin (20/10) memiliki perhatian terhadap potensi-potensi yang dimiliki bangsa Indonesia seperti lembaga pendidikan Islam, pesantren, masjid dan lainnya.

Jika potensi tersebut digali secara bersama-sama dan didukung pemerintah, kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, maka lembaga-lembaga Islam tersebut akan menjadi mitra kuat pemerintah dalam membangun bangsa.

''Dakwah Islamiyah harus mendapat dukungan pemerintah karena hanya dengan dakwah yang baik inilah masyarakat dan bangsa Indonesia akan menjadi masyarakat yang kuat dan bersih,'' jelas kyai Didin kepada Republika, Senin (20/10).

Pimpinan Yayasan Dinamika Umat (YDU) Kahuripan Bogor, Ustaz Hasan Basri Tanjung MA mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Preiden HM Jusuf Kalla adalah orang kaya yang hidup sederhana dan sangat dekat dengan masyarakat Indonesia.

Tentu diharapkan, keduanya tahu betul kondisi ril nasib lembaga pendidikan Islam, khususnya pondok pesantren dan madrasah yang masih dipinggirkan, terutama masalah anggaran lembaga pendidikan Islam.

''Selama ini, peran dan kontribusi Sekolah Islam swasta sangat besar dalam mencerdaskan bangsa Indonesia,'' ungkap Ustaz Hasan Basri Tanjung MA kepada Republika, Senin (20/10).

Untuk itu, kata pria kelahiran Medan Sumatera Utara yang tengah menyelesaikan program doktor di Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, upaya peningkatan mutu lembaga pendidikann Islam, harus menjadi prioritas utama.

Menurut Dosen Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor ini, bidang pendidikan dan dakwah jangan dijadikan lahan politik pragramatis. ''Selagi pendidikan dikaitkan dengan prestasi politik, maka mutu pendidikan, akan semu,'' ujarnya seraya mengucapkan selamat berjuang bagi Jokowi dan JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement