REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri melakukan acara pamitan sekaligus perpisahan dengan seluruh pegawai kementerian itu, mulai dari sopir, office boy, hingga pejabat tinggi.
"Para ajudan, staf protokol, satuan pengamanan, hingga pejabat eselon I berkumpul dalam suasana guyub sambil menyantap bakso, ketoprak, dan sate yang biasa lewat di kawasan Pejaten, kediaman Mensos," kata Drs Sapto Waluyo, M.Sc, Tenaga Ahli Mensos Bidang Kehumasan di Jakarta, Ahad (19/10).
Pamitan itu, katanya, digelar di rumah Mensos di Pejaten Residence, Jakarta pada Sabtu (18/10) malam, sehubungan dengan akan berakhirnya masa tugas dalam Kabinet Indonesia Bersatu II masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang pada Senin (20/10) berakhir dan digantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras selama ini, serta permohonan maaf jika ada kesalahan yang saya lakukan," kata Mensos --yang didampingi Sekjen Toto Utomo Budi Santosa, Staf Khusus, dan kepala-kepala biro.
Mensos juga mendengarkan satu per satu stafnya mengutarakan kesan. Cahyo, sang ajudan, menyampaikan bahwa dia mendapat pengalaman berharga selama mendampingi Mensos Salim Segaf Al Jufri.
"Beliau disiplin waktu, disamping fleksibilitas untuk mengikuti kegiatan tak terduga. Pak Salim sering sidak (inspeksi mendadak) dan 'blusukan' untuk mengetahui keadaan di lapangan. Ajudan harus siap melakukan pengamanan, meski warga menyambut hangat kedekatan Mensos," katanya.
Peristiwa unik sempat dialami ajudan lain, Budiono, yang mendampingi Mensos sejak awal bertugas. Waktu itu, untuk mengejar rapat kabinet dan menerobos kemacetan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mobil RI-32 masuk ke jalur busway.
"Tentu mengundang sorotan publik karena diliput media. Pak Salim menghadap langsung ke Polsek Mampang dan kami menjalani proses tilang di Polda Metro Jaya," ungkap Budiono.