REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Dirjen PPHP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan pihaknya mendukung penuh pengembangan kopi robusta Pupuan.
"Kami berharap kopi Bali yang lain seperti robusta Pupuan ini bisa segera bertengger di puncak jajaran kopi terkenal dunia seperti kopi Kintamani," katanya, Ahad (19/10).
Meski diakuinya produktivitas kopi masih rendah dibanding komoditas perkebunan lain, Emilia optimistis bisa mengangkat pamor kopi sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia.
Alasannya, Indonesia sudah dikenal dunia sebagai negara penghasil kopi berkualitas dan punya citarasa unik seperti Mandheling, Lintong, Mangkuraja, dan Gayo dari Pulau Sumatera.
Ada pula kopi Java, Jampit dan Preanger dari Pulau Jawa; kopi Kintamani dari Bali; kopi Toraja dan Kalosi dari Sulawesi; kopi Flores dan Nusa Tenggara Timur; serta kopi Baliem dan Nabire dari Papua.
"Indonesia juga menghasilkan kopi termahal di dunia yang memiliki rasa khas dan produksi terbatas, yaitu kopi luwak," katanya.