Ahad 19 Oct 2014 20:30 WIB

SBY dan Sisa Sehari Kepemimpinannya (2)

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Maman Sudiaman
  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) melambaikan tangan kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (19/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) melambaikan tangan kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (19/10). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rangkaian orientasi Istana Kepresidenan serta upacara pisah sambut presiden merupakan salah satu bagian dari transisi kepemimpinan negeri.  Ini merupakan sejarah karena sebelumnya prosesi semacam tak pernah terjadi.  Lantaran terhambat protokoler, Republika hanya berkesempatan menyaksikan orientasi di kantor presiden.

Tepat pukul 16.00 WIB, SBY dan Jokowi pun tiba di ruang sidang kabinet paripurna.  Ruangan tersebut kerap digunakan Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono untuk menghelat rapat di berbagai bidang meliputi politik hukum dan keamanan, perekonomian serta kesejahteraan rakyat.  Umumnya, seluruh menteri, pejabat setingkat menteri hingga para staf khusus hadir. 

Dalam kesempatan itu, SBY sempat meminta kepada staf kesekretariatan agar memperlihatkan proyeksi peta Indonesia yang dipancarkan proyektor ke dasar lantai di hadapan tempat Presiden dan Wapres memimpin rapat.  Namun lantaran operator tak hadir, keinginan itu pun pupus.  "Tidak apa-apa," ujar Presiden SBY. 

Menurut Presiden, sarana berupa peta real time tersebut pernah digunakan dalam rapat-rapat darurat.  Khususnya terkait bencana alam.  Semisal, gempa dan tsunami yang melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, beberapa tahun silam.

Dari ruang sidang kabinet paripurna, SBY dan Jokowi menuju ruang rapat terbatas yang letaknya di belakang.  Biasanya ruangan ini digunakan untuk membahas hal-hal spesifik.  Terakhir, ruangan digunakan untuk rapat finalisasi Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota atau yang kerap disebut RUU Pilkada.

Tak lama meninjau ruangan itu, keduanya turun ke ruangan konferensi pers.  Pemandangan menarik terhampar tatkala SBY dan Jokowi melangkah ke podium, tempat presiden hingga tamu presiden menyampaikan keterangan kepada awak media.  Di situ, SBY berseloroh yang intinya mengingatkan bahwa mulai Senin (20/10), Presiden RI bukan dirinya lagi, melainkan Jokowi.

"Saya sudah bosan sepuluh tahun di sini," kata SBY disambut gelak tawa para pewarta, tak terkecuali Jokowi.  "Jangan tanya sekarang ya," canda SBY.  Tepat pukul 16.15 WIB, SBY bersama Jokowi berjalan menuju Istana Negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement