Ahad 19 Oct 2014 10:03 WIB

Polda Metro tak Turunkan Sniper Saat Pelantikan Jokowi-JK

Rep: C62/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo (ketiga kanan depan), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Unggung Cahyono (kedua kiri)
Foto: antara
Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo (ketiga kanan depan), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Unggung Cahyono (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Unggung Cahyono menegaskan pihaknya tidak menurunkan penembak jitu (sniper) dalam pengamanan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla, pada Senin (20/10) besok.

"Tidak (menurunkan sniper-red), karena ini pesta rakyat," ujar Unggung kepada Republika, saat memantau penempatan personel pengamanan pelantikan presiden, di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad (19/10).

Unggung melanjutkan, dalam pengamanan pelantikan besok, personel polisi juga tidak dibekali senjata lengkap. Hal tersebut agar warga yang akan ikut menyaksikan pelantikan tidak was-was melihat petugas pengamanan bersenjata lengkap.

"Tidak ada senjata, terutama di titik massa aksi yang menggelar keramaian," katanya.

Menurutnya ada tiga titik pusat keramaian massa dalam pelantikan besok, yakni di kawasan sekitar Gedung DPR/MPR, Bundaran Hotel Indonesia dan Monas. Massa diperkirakan akan mulai berkumpul mulai pukul 10.00 WIB.

Hari ini, personel Polda Metro Jaya juga terlihat sudah mulai menempati pos-pos pengamanan. Ada sebanyak 10 titik pengamanan yang menjadi fokus polisi untuk mengamankan jalannya pelantikan besok.

"Saya mantau dari titik pertama mulai DPR sampai Monas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement