REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kota Palembang, Sumatera Selatan yang mengalami kabut asap sebagai dampak musim kemarau, Sabtu siang mulai diguyur hujan.
Hujan turun sekitar pukul 14.00 WIB dan berlangsung hanya sekitar 30 menit itu. Kendati demikian sebaran hujan tampak cukup merata di wilayah Kota Palembang yang terbagi dua yakni Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Guyuran hujan itu membersihkan debu-debu yang melekat di tanaman hias taman kota, pohon penghijauan di sejumlah ruas jalan protokol serta permukiman penduduk.
Sejumlah warga Palembang menyambut gembira dan penuh rasa syukur atas turunnya hujan itu, karena mereka yang tinggal di pingiran kota dan belum dilayani PDAM Tirta Musi mengalami krisis air pada musim kemarau ini.
"Alhamdulillah hujan yang dinanti-nantikan turun juga, sehingga airnya bisa ditampung untuk berbagai kebutuhan hidup sehai-hari walapun tidak bisa diminum karena tidak terlalu jernih akibat atap rumah yang selama kemarau berdebu," ujar Husni salah seorang warga setempat.
"Hujan yang mulai turun sekarang ini diharapkan bisa terus terjadi dengan intensitas curah hujan yang lebih tinggi, sehingga masalah kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan selama puncak musim kemarau sejak September lalu dapat diatasi dengan guyuran air hujan pada daerah yang terbakar," ujarnya.