Sabtu 18 Oct 2014 21:35 WIB

Suplai Benih Ikan Terkendala Kabut Asap

Ikan (ilustrasi)
Foto: STRAITS TIMES
Ikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA PEMBUANG -- Suplai benih udang dan ikan bagi petani tambak di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, terkendala oleh kabut asap yang terjadi di daerah lain.

Pesawat yang membawa benih udang maupun ikan tidak dapat mendarat di Sampit Kotawaringin Timur dan Palangka Raya, kata Darko (45), salah satu petani tambak udang dan ikan di Kuala Pembuang, Jumat (17/10).

"Kita sudah pesan puluhan ribu benih udang tiger dari Surabaya Jawa Timur, namun hingga kini belum bisa didatangkan karena pesawat katanya tidak dapat mendarat," katanya.

Padahal menurut dia, kondisi kemarau dengan kadar garam air yang cukup tinggi adalah waktu yang ideal untuk menebar benih udang, jadi perhitungannya kalau ditebar sekarang maka pada Desember sudah bisa dipanen.

"Udang tiger itu sudah bisa dipanen dengan usia tiga bulan, tapi kalau bibitnya saja tidak ada, apa yang mau ditabur, kalau kabut asap masih menghalangi penerbangan di daerah lain, maka kita juga tidak dapat berbuat banyak, karena suplai bibit kita masih bergantung dari daerah lain," katanya.

Selain benih udang, suplai benih ikan bendeng yang berasal dari Bali juga terkendala akibat kabut asap.

"Kalau benih bandeng biasanya kita pesan dari Bali, dengan jumlah 1 juta ekor," katanya.

Ia menjelaskan, di lahan kurang lebih satu hektare, setelah tiga bulan menebar benih udang tiger, minimal petani tambah dapat memanen udang sebanyak dua kwintal dengan harga Rp60 ribu/kg.

"Udang itu biasanya diambil langsung oleh pengumpul untuk dijual ke daerah lain seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan termasuk diekspor ke berbagai negara dari Cina hingga eropa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement