Jumat 17 Oct 2014 18:33 WIB

Polisi Masih Selidiki Kematian Siswa Politeknik Pelayaran Semarang

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Pribadi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kematian Rio Arsa Kusuma Bahari (20), taruna tingkat II Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Jawa Tengah, yang meninggal dunia usai mengikuti apel malam di sekolahnya. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang Ajun Komisaris Besar Wika Hardianto di Semarang, Jumat, mengatakan, ada lima saksi yang diperiksa terkait peristiwa tersebut.

"Ada lima saksi yang sudah dimintai keterangan, saat ini masih diselidiki," ucapnya.

Kelima orang yang diperiksa tersebut masing-masing teman sekamar korban, serta pembimbing dan dokter poliklinik sekolah tersebut.

Berkaitan dengan bekas lebam di tubuh korban, Wika belum bersedia berkomentar banyak karena masih menunggu hasil visum.

Dari pemeriksaan sementara, kata dia, tidak ditemui tindak kekerasan saat apel malam itu.

Sementara itu, Kapolsek Semarang Selatan Komisaris Wahyuni Sri Lestari menambahkan laporan dokter menyebutkan kematian Rio diduga akibat oleh gagal nafas.

"Diagnosa dokter diperkirakan karena gagal nafas, mungkin waktu tidur tiba-tiba langsung berdiri," ungkapnya.

Saat di bawa ke rumah sakit, lanjut dia, korban sempat dipacu jantungnya.

Sebelumnya, Rio Arsa Kusuma Bahari (20), taruna tingkat II Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang meninggal dunia usai mengikuti apel malam di sekolahnya.

Siswa politeknik pelayaran asal Kabupaten Semarang tersebut tiba-tiba jatuh pingsan saat apel. Oleh rekan-rekannya, korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Roemani Semarang yang tidak jauh dari sekolah tersebut.

Jenazah Rio sendiri telah dipulangkan oleh keluarganya ke rumah duka di Dusun Kupang Dukuh, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement