REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan beserta tiga wakil ketua mengunjungi kediaman Prabowo Subianto, Jumat (17/10). Mereka menyampaikan undangan pelantikan presiden pada 20 Oktober mendatang.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyambut hangat para pimpinan MPR. Ia pun menyampaikan terima kasih atas undangan resmi tersebut.
Ia berjanji akan berusaha untuk menghadiri acara pelantikan. "Saya akan berusaha hadir, karena Ketua MPR sudah mendatangi. Ini sudah fatwa, berat kalau tidak hadir," kata Prabowo di Jakarta Selatan, Jumat.
Sesuai dengan adat istiadat di Indonesia, katanya, jika mendapat undangan maka hukumnya wajib untuk hadir. Namun, ia meminta maaf kalau pada akhirnya tidak bisa menghadiri pelantikan.
"Seandainya saya tidak hadir, saya minta maaf. Ini bukan alasan politik. Jangan dianggap memboikot," katanya.
Rencananya, Prabowo akan berangkat ke luar negeri malam ini untuk urusan pribadi yang tidak bisa ditinggalkan. Tetapi jika urusannya sudah selesai, ia mengatakan akan mengupayakan ke Tanah Air pada Ahad malam.
Ia mengatakan, tidak menginginkan perbedaan dan persaingan politik berakibat pada perpecahan. Karena bangsa harus menjadi lebih baik.
Sebelumnya, Zulkifli membujuk Prabowo agar membatalkan agendanya dan menghadiri pelantikan. Sembari berkelakar, Zulkifli mengatakan Prabowo dapat hadir meski tiba di Indonesia pada Senin (20/10) pagi.