REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tokoh yang pernah bertarung keras dalam Pilpres 2014, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, telah bertemu pagi tadi, Jumat (17/10). Politikus PDIP Aria Bima berharap, pertemuan Jokowi-Pabowo dapat membawa hawa kesejukan pada elit politik yang berkantor di Kompleks Parlemen Senayan.
"Pertemuan ini dilakukan untuk memberikan kesejukan, baik bagi elit politik maupun bagi masyarakat, jelang pelantikan 20 Oktober besok," kata dia di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Jumat (17/10).
Selain bertemu dengan Prabowo, dalam pertemuan tadi Jokowi juga sempat bertemu dengan elit Partai Gerindra lainnya, yakni Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Aria berharap, pasca pertemuan tersebut, ketegangan politik yang sempat terjadi di DPR antara kubu pendukung Jokowi-JK dan kubu pendukung Prabowo, juga dapat mereda.
Aria mengaku, ia yang diutus oleh Jokowi untuk merancang pertemuan dengan Prabowo. Menurutnya, tak sulit untuk meminta Prabowo menerima kunjungan Jokowi. "Saya hanya minta waktu satu jam langsung diberikan kepastian kemarin," ujar anggota DPR RI tersebut.
Seperti diketahui, Jokowi dan Prabowo baru saja bertemu dalam rangka silaturahmi jelang pelantikan presiden. Pertemuan ini merupakan yang pertama sejak pengumuman hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli lalu.
Usai melakukan pertemuan tertutup selama 15 menit, Jokowi dan Prabowo menemui media. Tak terasa lagi aura ketegangan ketika dua negarawan tersebut bertemu. Prabowo justru menunjukkan sikap ramah dan menyebut Jokowi sebagai tamu terhormat.
Setelah memberikan keterangan pers, mantan Danjen Kopassus tersebut bahkan memberikan sikap hormat pada Jokowi. Jokowi lalu membalasnya dengan membungkukkan badan. Setelah itu, Prabowo mengantar Jokowi sampai ke mobilnya.