Jumat 17 Oct 2014 04:02 WIB

Krisis Air, Warga Rela tak Mandi

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga kesulitan air bersih
Foto: Antara
Warga kesulitan air bersih

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Hujan ditunggu-tunggu warga Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Saking sulitnya mencari air bersih, warga di 10 RT (Rukun Tetangga) Desa Katelan, saat ini jarang mandi.

Derita musim kemarau tahun ini sangat dirasakan warga di Desa Katelan. Kalau ada air diprioritaskan untuk mencukupi kebutuhan memasak.

''Mendingan tidak mandi, katimbang kita tidak minum dan tidak makan,'' kata Suparno, Kepala Desa Katelan, Kamis (16/10).

Menurut Suparno, warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, masih saja kekurangan air bersih. Bahkan, untuk keperluan mandi saja, terpaksa hanya dilakukan sekali sehari. Bila perlu ditahan tidak mandi, kalau persediaan untuk keperluan masak dan minum tidak cukup.

Kondisi semacam ini, menurut Suparno, sungguh ironis. Padahal, Pemkab Sragen telah melakukan dropping air bersih. Namun, hal itu belum mencukupi. Ini lantaran  warga pemohon dropping air sangat banyak. Sehingga pemkab tak mampu melayani seluruh kebutuhan warga.

Setidaknya, ada sepuluh RT di Desa Katelan hingga kini masih membutuhkan air bersih. Hal itu diakui kepala desa setempat, Suparno. Menurutnya, akibat Kekeringan pada musim kemarau kali ini warganya hanya mandi sekali dalam sehari.

Warga terpaksa jarang mandi. Sore tidak mandi, agar air di sumur bisa terkumpul. Kalau air sumur diambil untuk mandi sore, pagi sudah tidak keluar air. Ini menambah susah keluarga.

Sumur milik warga sudah tidak mengeluarkan air. Demikian pula instalasi pengelolaan air dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) sudah tidak berfungsi.

Fakta seperti ini sungguh ironis. Soalnya, Pemkab Sragen dinilai melejit dibanding daerah lain dalam penyelenggaraan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Hingga kini, daerah ini memiliki Pamsimas terbanyak di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement