REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR TIMUR -– Selama musim kemarau ini Bendung Katulampa, Bogor, tetap menjadi tujuan wisata warga sekitar. Derasnya air yang melintasi bendung yang dibuat sejak zaman Belanda ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar Bogor untuk mendatangi tempat ini.
Pengunjung Bendung Katulampa umumnya berasal dari sekolah-sekolah dan universitas-universitas lokal. Tak jarang juga masyarakat luar Kota Bogor datang untuk sekadar berfoto-foto. Warga datang ke lokasi ini umumnya pada akhir pekan.
Novi (23 tahun), warga Sukasari, Kota Bogor misalnya, mengaku sering mengunjungi Bendung Katulampa bersama keluarganya karena ingin melihat secara langsung bendungan dari dekat. Menurutnya pengunjung akan lebih banyak ketika musim penghujan.
“Yang menarik dari bendung ini kan airnya,” jelas Novi, Rabu (15/10).
Banyaknya pengunjung yang datang ke Bendung Katulampa memberikan rezeki tersendiri untuk masyarakat sekitar. Dedi (46), warga Katulampa yang membuka jasa bengkel motor, mengungkapkan dirinya bisa meraup untuk berlipat dari pengunjung ketika air Bendung Katulampa sedang bervolume tinggi.
Pihak penjaga pintu air Katulampa mengaku tidak memungut bayaran pada pengunjung yang ingin melakukan riset atau yang ingin sekedar melihat-lihat. Tidak ada proyek komersial dari bendung yang sudah berdiri sejak zaman kolonial ini.
“Banyak mahasiswa yang datang untuk mengambil sampel air bendungan untuk riset. Untuk pengetahuan masyarakat, kami sangat mempersilakan,”” ujar Andi Sudirman, Kepala Kepala pelaksana harian pintu air Katulampa.
Saat ini ada delapan pegawai yang bertugas untuk memelihara bendungan tersebut. Dengan minimnya petugas, Andi berharap warga dan pengunjung dapat turut serta menjaga kebersihan dan ketertiban di sekitar bendung.