REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menerima surat persetujuan terkait pengunduran dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada pagi hari ini, Kamis (16/10), surat Nomor 98/T/2014.
Jokowi mengatakan surat yang diterima dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu juga telah ditandatangani Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat Nomor 98/T/2014 tentang Persetujuan Pengunduran Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Pengangkatan Pelaksana Tugas Gubernur (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Sebetulnya, pada hari ini saya sudah bukan Gubernur DKI Jakarta lagi, karena tadi pagi surat keputusan dengan tanda tangan presiden sudah saya terima. Jadi, sekarang status saya sudah bukan gubernur lagi," kata Jokowi saat menghadiri silaturahim bersama pengurus RT dan RW DKI Jakarta di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Meski begitu, menurut Jokowi, Jakarta akan tetap menjadi bagian penting dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (RI) karena merupakan ibukota. Sehingga, persoalan yang dihadapi Kota Jakarta juga merupakan tanggung jawab Presiden RI.
"Percayalah, Jakarta ini merupakan bagian penting dari NKRI. Karena itu, persoalan di Jakarta juga menjadi tanggung jawab Presiden RI. Untuk membangun kota ini, semuanya harus saling bekerja sama, mendukung dan mendorong," ujar Jokowi.
Dia pun meyakinkan setelah tonggak pemerintahan Kota Jakarta diserahkan kepada Ahok, maka pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada DKI dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi.
"Tentu saja kami, pemerintah pusat, nantinya akan memberikan dukungan penuh kepada Pemprov DKI dalam menyelesaikan persoalan Jakarta, diantaranya masalah transportasi dan penanggulangan banjir. Masalah-masalah itu akan segera kita selesaikan," ujar Jokowi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
