Kamis 16 Oct 2014 16:22 WIB

TNI: Pemilihan Danpaspamres tak Terkait Kasus Babinsa

Rep: C75/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Brigjen TNI Andika Perkasa (kedua dari kiri).
Foto: Ist
Brigjen TNI Andika Perkasa (kedua dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Andika Perkasa ditunjuk menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) oleh presiden terpilih, Joko Widodo. Namun, penunjukan itu masih menyisakan pertanyaan.

Apakah itu berkaitan dengan peran Andika yang berhasil mengungkap dugaan kasus Babinsa yang meminta masyarakat memilih Prabowo pada pilpres lalu. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad Basya membantah penunjukan Brigjen Andika Perkasa sebagai Danpaspampres berkaitan dengan kasus Babinsa pada pilpres lalu.

Pasalnya, kasus Babinsa yang mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon presiden, Prabowo tidak pernah ada. "Gak ada, Babinsa itu gak benar. Gak ada kejadian itu," ujarnya kepada ROL, Kamis (16/10).

Ia mengatakan pertimbangan Mabes TNI mengusulkan Kadispen TNI AD tersebut menjadi Danpaspampres ke Jokowi, karena Andika yang berpangkat bintang satu dan memenuhi syarat untuk menjadi bintang dua sebagai Danpaspampres.

Selain itu, kapasitas Andika dinilai cukup untuk menjadi Danpaspampres. Namun, pihaknya tidak mengetahui apa alasan Jokowi memilihnya. "Yang jelas dia memenuhi syarat," katanya.

 

Fuad mengatakan pihak TNI sendiri menyeleksi orang-orang yang dipersiapkan menjadi Danpaspampres, hingga diperoleh 3 orang yang lolos seleksi dan langsung diserahkan kepada Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement