REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer mengaku persiapan Muktamar VIII di Surabaya dilakukan secara dadakan. Pelaksanaan muktamar kubu sekjen Romahurmuziy (Romy) pada 15-18 Oktober baru diputuskan akan digelar di Surabaya kurang dari sepekan sebelum diselenggarakan.
"Persiapan muktamar ini kurang dari seminggu yang lalu. Kamis (9/10) menjelang maghrib saya ditelepon sekjen (Romy)," katanya di arena Muktamar VIII PPP di Surabaya, Kamis (16/10).
Kamis (9/10) sore, ia mengaku ditelepon Romy yang memastikan kalau Muktamar VIII PPP akan dilaksanakan di Surabaya. Dia pun lalu menyanggupi dan menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah.
Dia mengatakan, sempat khawatir dengan kehadiran muktamirin itu. Mengingat waktu yang terlalu pendek untuk sosialisasi.
Sebab, Muktamar tidak akan sah jika tidak dihadiri lebih dari setengah pemilik suara sah. "Tapi alhamdulillah, mayoritas muktamirin datang hari ini," ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan Muktamar PPP di Surabaya sah dan legal karena sesuai dengan AD/ART. Sementara muktamar yang dijadwalkan kubu lain dianggapnya ilegal dan tidak boleh didatangi.
Dia pun meminta muktamirin yang hadir di muktamar Surabaya untuk tidak datang di acara yang diselenggarakan kubu lain. Sebab, hal itu justru akan merusak sistem dan mekanisme yang ada di partai politik. "Hukumnya haram datang di muktamar selain di sini," ujarnya.