REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Jenderal TNI Moeldoko menghimbau agar acara perayaan pelantikan Presiden dan Wapres terpilihj
JAKARTA- Panglima Jenderal TNI Moeldoko menghimbau agar perayaan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang, tidak dilakukan secara berlebihan. Moeldoko khawatir sikap berlebihan justru bisa menganggu acara pelantikan dan ketertiban umum.
"Saya imbau, masyarakat yang ingin lakukan kegiatan syukuran pesta agar tak berlebihan karena bisa ganggu pelantikan," ujarnya seusai apel gabungan TNI-Polri di parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Kamis (16/10).
Ia mengatakan lebih baik kegiatan syukuran dilakukan apa adanya agar berjalan aman dan nyaman. Moeldoko pun menghimbau agar masyarakat ikut menjaga keamanan ketertiban dan tidak berlebihan sebab akan kontraproduktif.
"Kegiatan ini memiliki nilai strategis, dunia melihat Indonesia. Ini sebuah pertaruhan," katanya.
Selain itu menurutnya, pada saat pelantikan masyarakat agar tidak takut dan bisa menjalankan kegiatan seperti biasa. TNI-Polri akan sekuat tenaga menjaga keamanan
Terpisah, terkait akan adanya arak-arakan yang dilakukan relawan Jokowi. Kapolri Jenderal Sutarman menghimbau agar tidak ada arak-arakan.
Rencananya arak-arakan akan dimulai dari Bundaran HI hingga Istana Negara menggunakan kereta kencana dan disambut SBY.
"Kami sudah siap amankan pagar betis dari HI sampai istana," katanya.