Kamis 16 Oct 2014 09:33 WIB

Majukan Budaya Melayu, Sastrawan Lima Negara Berkumpul di Padang

Naskah Melayu kuno.
Foto: Gemalaputri.blogspot.com
Naskah Melayu kuno.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Provinsi Sumatera Barat akan menggelar pertemuan sastrawan nusantara melayu dengan tema Karya Sastra dan Relevansinya dengan Kehidupan Bangsa Melayu Serumpun Masa Kini.

Kepala Seksi (Kasi) Pelaksanaan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Putri Golon Endo Mahata, di Padang, Rabu, mengatakan pada pertemuan itu, akan mengundang sastrawan dari lima negara, yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand serta dari Indonesia.

Ia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memajukan peradaban Nusantara Melayu dalam kesastraan dan mengatasi berbagai persoalan ke depan.

Pertemuan tersebut digelar pada 30 Oktober hingga 1 November 2014 di Hotel Hayam Wuruk Padang.

"Agenda ini diharapkan akan menjadi ajang memperkenalkan sastra, budaya, dan wisata Kota Padang ke dunia international, selain itu juga menjadi ajang silaturahmi sesama sastrawan dan khususnya para penulis muda yang diharapkan menjadi penerus tongkat estafet bangsa," ujarnya.

Ia melanjutkan, agenda ini juga bisa menjadi tempat mewariskan nilai-nilai budaya Melayu yang menjadi akar kebudayaan Indonesia dan negeri-negeri serumpun Melayu lainnya.

Selain itu, juga ajang untuk mencari kesamaan asal-usul, bahasa dan budaya dari peserta yang terdiri dari rumpun Melayu yang sama, katanya pula.

Pertemuan sastrawan tersebut akan diisi dengan diskusi sastra bertopik, antara lain Pendidikan Sastra Anak Bangsa, Gerakan Publikasi Karya Sastra, Karya Sastra Pentas dan Film.

Topik diskusi lainnya, Formulasi Kelembagaan dan Mekanisme Hubungan Budayawan Sastrawan Melayu, Sastra Islam di Indonesia Kajian Aspek Pendidikan Bangsa, Gerakan Menulis dan Membaca Sastra Gong dari Pemerintah.

Kemudian, Visi dan Persepsi Melayu dan Islam dalam Penulisan Sastra, Sastrawan Melayu dan Penghargaan Sastra, Karya Sastra dan Masyarakat Sastra, dan Naskah Klasik Sastra Melayu dan Ekonomi Kreatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement