REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan kini saatnya seluruh pihak di Tanah Air untuk bersatu, dan menyudahi segala prasangka buruk terkait dengan pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wapres RI pada 20 Oktober mendatang.
"Seluruh elemen bangsa agar menyudahi segala prasangka terkait dengan penyelenggaraan pelantikan Presiden dan Wapres RI terpilih," kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (15/10).
Ketua MPR mengingatkan bahwa agenda pelantikan Presiden dan Wapres RI terpilih adalah agenda kebangsaan bersama sehingga acara tersebut tidak ada kata lain harus sukses.
Zulkifli juga menegaskan bahwa adanya isu penjegalan Presiden dan Wapres RI terpilih merupakan isu yang tidak jelas asalnya karena dipastikan tidak ada yang namanya jegal-menjegal.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Sutarman mengatakan bahwa jumlah personel pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih dipersiapkan hingga lebih dari 22.000 orang.
"Untuk pengamanan pelantikan, kami akan turunkan lebih dari 22.000 personel TNI/Polri," kata Sutarman di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10).
Kapolri memaparkan penjagaan pengamanan dibagi menjadi empat ring, yaitu Ring 1 (di dalam gedung MPR/DPR/DPD), Ring 2 (halaman gedung MPR/DPR/DPD), Ring 3 (jalan raya di sekitar Gedung MPR/DPR/DPD), dan Ring 4 (sejumlah sentra-sentra perekonomian seperti pusat perbelanjaan).
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman memperkirakan acara pelantikan tersebut akan berjalan lancar, dan tanpa adanya gangguan yang signifikan. "Pada tanggal 20 Oktober, saat pelantikan, tidak ada indikasi yang menunjukkan acara pelantikan akan mendapatkan gangguan yang berarti," ujar Marciano Norman.
Untuk itu, Kepala BIN juga mengharapkan berbagai pihak, termasuk media massa dapat membangun atmosfer yang kondusif.