REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB Prof Rokhmin Dahuri, salah satu kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan pada kabinet Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menyatakan siap menjalankan amanah bila dirinya ditunjuk.
"Tapi itukan hak prerogatif presiden. Kita serahkan pada Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, ya kita tunggu saja nanti tanggal mainnya," kata Rokhmin di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Saat ditanyakan lebih lanjut terkait dirinya sebagai kandidat kuat Menteri Kelautan dan Perikanan, dia berpendapat sebagai putra bangsa, dirinya siap untuk menjalankan amanah.
"Setiap amanah yang diberikan negara apapun amanahnya yang penting baik harus diterima dengan penuh keikhlasan dan semangat rendah hati, bukan untuk kemewahan dan gagah-gagahan," katanya.
Menurut Rokhmin, saat ini kondisi rakyat Indonesia memerlukan semangat untuk segera bangkit menjadi bangsa yang maju, makmur berdaya saing agar tidak terpuruk dalam kemiskinan yang masih besar.
"Saya kira Pak Jokowi dan JK akan memilih menterinya yang benar-benar bekerja, menteri yang punya kecintaan terhadap sektornya dan punya pengetahuan yang dalam," katanya.
Seperti yang diberitakan sejumlah media, Rokhmin Dahuri digadang-gadang menjadi salah satu kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan pada kabinet presiden terpilih Jokowi-JK.
Rokhmin Dahuri pernah menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri.
Dia juga sempat terlibat kasus hukum korupsi dana non budgeter pada tahun 2008 dan divonis tujuh tahun penjara. Lalu ia dibebaskan pada tahun 2009 karena peninjauan kembali yang diajukan diterima dan membuat hukumannya diperingan menjadi 2,5 tahun penjara.