REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ramainya situasi politik yang terjadi di DPR RI dari dua kubu yakni Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tidak akan berlaku di DPRD Provinsi Jawa Barat.
Hal itu yang diyakini Ketua DPRD Definitif Provinsi Jawa Barat Ine Purbadewi yang baru saja diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri sebagai lima pimpinan DPRD periode 2014-2019.
Ine menjamin kondisi politik di DPRD Jabar akan berlangsung kondusif dan tidak terpengaruh suasana yang ada di tingkat pusat. Hal itu, karena ia beserta anggota dewan Provinsi Jabar telah berkomitmen memosisikan sebagai wakil rakyat dari masyarakat Jabar.
"Kami mau melakukan yang terbaik untuk masyarakat Jabar, tidak ada kotak-kotakan disini, tidak ada perpecahan disini," kata Ine usai rapat paripurna penetapan pimpinan DPRD di Bandung, Selasa (14/10) malam.
Menurutnya, kepentingan masyarakat Jabar menjadi hal yang paling diutamakan segenap anggota DPRD Jabar. Sehingga, persoalan kubu koalisi tidak akan berpengaruh terhadap hubungan antara para anggota dewan.
"KMP maupun KIH, tidak berlaku disini. Kami adalah wakil masyarakat Jawa Barat yang telah memercayai kami disini, ada nasib 45 juta orang Jabar yang harus kami perjuangkan," tutur anggota dari PDI Perjuangan tersebut.
Hal yang sama juga diutarakan Wakil Ketua DPRD Definitif dari Partai Golkar Irrianto M. S. Syafiuddin atau akrab disapa Yance tersebut. Menurutnya, keberlangsungan kinerja DPRD Jabar akan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat Jabar.
"Kalau di pusat ada KMP dan KIH, di kita (DPRD Jabar) engga ada, kita akan mengakomodir kepentingan bersama," kata Yance.
Menurutnya, komitmen tersebut didapat setelah adanya kesepakatan bersama oleh semua fraksi di DPRD Jabar. Mantan Bupati Indramayu tersebut mengungkapkan semua fraksi menginginkan adanya suasana kondusif diantara semua fraksi. Sehingga, dengan begitu kinerja dewan di Jabar akan berlangsung optimal.
"Kita sepakat semua fraksi, khususnya semua pimpinan fraksi, untuk mengakomodir kepentingan bersama semata-mata untuk Jabar," ujar dia.