REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang tokoh Golkar Aceh, Ir Tengku Heriwansyah mendesak DPP Golkar segera menggelar Munas guna menentukan kepemimpinan baru Golkar.
''Kalau Munas mundur...ini berarti Musda juga mengalami kemunduran. Kalau munas segera digelar, pengurus du daerah segera bisa menggelar musda,'' kata Heriwansyah.
Heri menambahkan pula banyak agenda politik yang harus segera diputuskan oleh DPP Golkar setelah terbentuk pemerintahan yang baru. ''Ini harus segera diselesaikan, kalau tidak Golkar bisa menjadi common enemy pada pemilu 2019,'' ujar Heri.
Tentang penyelenggaraan Munas itu sendiri Heri mengaku ada kontroversi. ''Semua argumentasi mengenai munas Golkar apakah dipercepat atau reguler sama benar dan kuatnya,'' papar Heri.
Hal ini disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda. Namun demikian periodesasi jabatan pengurus hendaknya menjadi rujukan utama.
Ia menambahkan pula bahwa pada Munas sebelumnya di Batam, ada keputusan bahwa Munas Golkar akan digelar tahun 2015. ''Ini karena ketua umum akan maju sebagai presiden,'' ujar Heri.
Ia sependapat dengan langkah itu, ''Bagaimana mungkin munas digelar sementara pilpres belum tuntas,'' ujarnya.
Namun pada Pilpres 2014, ketua umum batal maju sebagai capres atau cawapres. ''Dengan demikian alasan untuk menunda munas hingga tahun 2015 terbantahkan. Golkar harus kembali ke munas reguler,'' kata Heri.
Munas reguler yang dimaksudkan Heri adalah munas pada bulan Oktober tahun 2014.