Rabu 15 Oct 2014 06:45 WIB

Ini Jurus Mendikbud Hentikan Bullying di Sekolah

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Bilal Ramadhan
Bullying (ilustrasi)
Foto: neighborhoodlink.com
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah kasus kekerasan terhadap anak sekolah di berbagai tingkatan pendidikan mencuat sepanjang 2014. Mulai dari kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanan Jakarta Internasional School pada Maret 2014 hingga yang terbaru kasus pengeroyokan sejumlah siswa sekolah dasar (SD) Trisula, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, terhadap rekannya pada September 2014. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menilai, urusan kekerasan terhadap anak sekolah, termasuk bullying, tidak dapat serta merta diserahkan kepada pihak sekolah. "Tetapi, harus semuanya ikut terlibat di situ," ujar Nuh kepada wartawan saat ditemui di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/10).

Nuh menekankan pentingnya pengupayaan pendidikan karakter. Pendidikan yang berbasis kepada penanaman nilai-nilai cinta kasih dan kasih sayang. "Itu harus terus menerus. Itu yang mendasarkan supaya orang itu tidak timbul kekerasan. Dan itu yang kita tekankan betul kenapa di Kurikulum 2013 itu kita tanamkan betul mengenai sikap. Agama pun kita tambah dengan budi pekerti," ujar mantan rektor Institut Teknologi Surabaya tersebut.

Nuh menyebut tujuannya agar nilai-nilai kemuliaan tertanam sejak sang anak menempuh pendidikan dari level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi (PT), "Tapi, itu saja tidak cukup. Harus juga diajak masyarakat secara keseluruhan," kata Nuh.

Dalam kesempatan yang sama, Nuh juga meminta kepada stasiun televisi agar menayangkan tayangan-tayangan yang membangkitkan nilai-nilai kasih sayang.  Sebab, jika tayangan-tayangan yang ditampilkan hanya membangkitkan benih-benih kekerasan, maka anak-anak akan tertular 'virus' bullying.

Mengenai kasus bullying yang dilakukan siswa SD di Bukittinggi, Nuh mengaku telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan setempat. Harapannya agar investigasi kasus yang terjadi medio September 2014 itu dapat segera dituntaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement