Rabu 15 Oct 2014 00:01 WIB

Ulil Dicekal, Menag Hormati tapi tak Ingin Tiru Malaysia

Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.
Foto: Antara
Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencekalan Ulil Abshar Abdalla dikomentari oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia menegaskan bahwa dirinya menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia itu.

"Itu menjadi otoritas Pemerintah Malaysia dan tentunya negeri jiran itu mempunyai alasan sendiri. Saya tentu menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia yang memiliki otoritas mencekal saudara Ulil Abshar Abdalla masuk ke wilayah Malaysia untuk berbicara tentang Islam di sana. Mereka punya alasan tersendiri yang patut kita hormati," demikian penjelasan Menag melalui siaran pers Kemenag di Jakarta, Selasa (14/10) petang.

Kendati demikian, Lukman berharap Pemerintah Indonesia tidak melakukan hal yang sama, melarang seseorang untuk mendiskusikan masalah agama. Bagi Menag, sebesar apa pun perbedaan pemikiran keagamaan di antara kedua negara, harus dibukakan ruang dialog agar bisa dipahami titik persamaan dan perbedaannya.

"Tapi di Indonesia, saya berharap Pemerintah kita tak perlu lakukan larangan seperti itu. Sekeras, setajam, dan sebesar apa pun perbedaan antar kita dalam hal pemikiran keagamaan, justru harus terus diupayakan untuk didialogkan guna mendapatkan pemahaman titik-titik persamaan dan perbedaannya," jelasnya.

"Selama pikiran-pikiran itu tidak mengajak kepada makar atau penistaan dan penodaan atas pokok-pokok suatu paham agama, maka perbedaan yang ada justru perlu terus didialogkan," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement