Selasa 14 Oct 2014 19:48 WIB

Pejalan Kaki Keluhkan Normalisasi Saluran Air di Menteng

Pembongkaran Trotoar untuk MRT
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pembongkaran Trotoar untuk MRT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerjaan normalisasi saluran air di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, mengganggu pelajan kaki karena petugas menumpuk tanah galian di badan trotoar.

"Ini sangat mengganggu pejalan kaki, jadinya saya jalan di aspal pinggir jalan," kata seorang warga, Nukardi (48) saat ditemui di Jalan Dr. Soeroso, Menteng, Selasa.

Ia mengatakan bahwa tanah yang sudah digali oleh petugas seharusnya langsung diangkut, bukan ditumpuk di trotoar.

"Kan bahaya juga kalau jalan di aspal, bisa diserempet mobil atau motor, apalagi di sini jalannya tidak terlalu lebar," katanya.

Hal senada juga dikatakan warga lain, Arita Difa (26), yang menilai bahwa tumpukan tanah hasil galian petugas tersebut menggangu hak pejalan kaki.

"Biasanya kan di sini trotoarnya bagus dan tidak ada pedagang berjualan, tapi sekarang ada tumpukan tanah begini mengganggu para pejalan kaki," kata warga Cikini tersebut di Jalan Prof. Moh. Yamin.

Ia mengatakan, pengerukan saluran air memang sangat bagus untuk mencegah banjir, tetapi pemerintah juga harus menghargai hak pejalan kaki.

"Semoga pengerukan saluran air ini bisa cepat selesai agar tidak merampas hak pejalan kaki lagi," ujarnya.

Berdasarkan pantauan, petugas yang melakukan pengerukan saluran air memang menumpuk tanah yang telah dimasukkan ke dalam karung tersebut di badan trotoar. Di beberapa titik lainnya di kawasan Menteng, tumpukan tanah bahkan diletakkan hingga badan jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement