Selasa 14 Oct 2014 15:27 WIB

Kasus Bullying Bukittinggi Bukti Pendidikan Sumbar Harus Dievaluasi

Bullying (ilustrasi)
Foto: www.chicago-bureau.org
Bullying (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Politisi dan legislator di Sumatera Barat (Sumbar) mendorong pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi terhadap dunia pendidikan di daerah itu pasca-terkuaknya praktik kekerasan di salah satu SD di Bukittinggi.

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumbar, Febby Dt. Bangso di Padang, Selasa, mengatakan salah satu solusi yang diberikan adalah dengan memasang CCTV di kelas dan lingkungan sekolah.

Febby yang juga merupakan orang yang mengunggah video kekerasan siswa SD di Bukittinggi itu di situs You Tube, mengatakan kekerasan yang terjadi di sekolah merupakan bukti bahwa ada yang salah dengan sistem pendidikan di Sumbar.

"Belum lagi selesai persoalan kekerasan siswa SD di Bukittinggi itu, Minggu (12/10) malam, telah meninggal pula Yahya Suyarman, korban tindak kekerasan oleh seniornya di Sekolah Usaha Perikanan Menengah(SUPM) Pariaman setelah sempat dirawat selama 16 hari. Ini bukti bahwa kekerasan itu memang benar-benar terjadi di sekolah," katanya.

Senada, legislator dari Partai Gerindra, Hidayat, mengatakan harus ada pembenahan sistem pendidikan di Sumbar.

"Saat pengambilan sumpah pimpinan definitif DPRD Sumbar, Senin (13/10) kita meminta agar video kekerasan di SD Perwari Bukittinggi diputar untuk ditonton bersama-sama. Hal itu bertujuan agar pemangku kebijakan mengetahui dan bisa mencarikan jalan keluar untuk persoalan kekerasan di dunia pendidikan ini," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement