REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Ribuan warga dan mahasiswa memblokir jalan lingkar Universitas Brawijaya karena digunakan untuk mengalihkan angkutan umum.
"Kalau ada kebijakan yang merugikan rakyat, pasti kami akan membela rakyat," tegas Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang, Habiburrahman, Senin (13/10).
Menurut dia, kebijakan satu arah yang seharusnya mampu mengurai kemacetan, justru membuat macet di sejumlah titik. Ia menilai kebijakan Wali Kota Malang Moch Anton justru lebih banyak merugikan warga.
Meski sudah ditemui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Wahyu Setianto dan Asisten II Kota Malang, Hadi Santoso, warga tetap bertahan dan tidak menggubris kedua pejabat Pemkot Malang tersebut. Mereka tetap bertahan dan menunggu ditemui wali kota.
"Pak wali sekarang ini masih menemani kunjungan Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Amalia Sari Gumelar di ASD Model Internasional Tlogowaru," ujar Hadi Santoso di hadapan ribuan warga.
Akibat jalan poros lingkar UB tersebut diblokir warga, jalur satu arah di Jalan Mayjen Haryono dan Jalan Gajayana dikembalikan menjadi dua arah. Kendaraan dari arah Soekarno Hatta boleh melintasi kawasan Dinoyo dan kendaraan dari arah Dinoyo boleh melewati Jalan Gajayana dua arah.
Jalur satu arah di kawasan lingkar UB diterapkan pada Oktober 2013, namun hingga September 2014 hanya berlaku selama 12 jam dan pada 17 September diberlakukan selama 24 jam, sehingga warga protes karena banyak terjadi kecelakaan.