REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai cuaca panas di Bekasi adalah keselahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, SBY menetapkan kebijakan penataan perkotaan yang salah sehingga Bekasi menjadi kawasan industri yang tidak terbendung.
Manajer Pengelolaan Pengetahuan dan Jaringan Eksekutif Nasional Walhi, Irhaz Ahmadi, mengatakan Bekasi menjadi kawasan industri akibat kebijakan MP3EI yang diterapkan pemerintahan SBY. Namun, kawasan tersebut tidak diimbangi dengan ruang tata hijau (RTH) yang memadai yakni 30 persen dari luas wilayah.
"Di Bekasi 70 persen menjadi kawasan industri. Bekasi panas seperti ini karena salahnya SBY," kata Irhaz dalam diskusi bertema Rapor Merah Kebijakan Luar Negeri SBY, di RM Dapur Selera, Jl Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (12/12).
Menurut Irhaz, sesuai rencana pembangunan tatanan nasional, Bekasi diperuntukan sebagai kawasan perumahan seperti halnya Depok dan Tangerang. Namun, lahan di Bekasi terdesak terus oleh kawasan industri di Karawang dan Cikarang.
Akibatnya RTH di Bekasi tidak bisa mencapai 30 persen. Di beberapa kota, lanjutnya, tata ruang nasional sering tidak dijalankan Pemerintah Daerah. RTH hanya 10% - 15%, bahkan permakaman sering diklaim sebagai RTH.
"Indonesia justru mendapat apresiasi negara lain, bahkan SBY mendapat penghargaan pro lingkungan. Kenyataannya kan beda," ujarnya.