Ahad 12 Oct 2014 11:30 WIB

Turis Jepang Jadikan Batik Cirebonan untuk Bahan Kimono

 Sejumlah pekerja membuat batik tulis khas Paoman, pada acara Familiarization Tour di Kabupaten Indramayu, Rabu (25/6). (Republika/Edi Yusuf)
Sejumlah pekerja membuat batik tulis khas Paoman, pada acara Familiarization Tour di Kabupaten Indramayu, Rabu (25/6). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para perajin batik di daerah Pantura Kabupaten Cirebon mengaku batik tulis tradisional motif klasik Cirebonan cukup diminati oleh turis, khususnya asal Jepang.

Haryono, salah seorang perajin batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kepada wartawan, Ahad, mengatakan berbagai motif batik tulis klasik seperti motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dipesan turis Jepang untuk dijadikan bahan pakaian model Kimono.

Menurut dia, permintaan batik tulis klasik itu dalam satu pekan bisa mencapai 90 lembar kain batik.

"Batik klasik Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakan pesanan batik tersebut,"katanya.

Cirebon merupakan daerah penghasil batik yang memiliki motif unik dan khas, yang harus dipertahankan sehingga mampu bersaing dan diminati oleh pasar ekspor seperti Singapura dan Eropa.

Sementara itu Akiko salah seorang turis asal Jepang mengaku, motif batik klasik khas Cirebon memiliki gambat menarik, meski perpaduan warna cukup sederhana.

Ia mengatakan, bahan batik klasik cocok sebagai kain khas Jepang kimono, selain lembut dan halus bisa dikenakan saat musim panas. Dirinya membeli tiga kain batik untuk dibawa pulang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement