REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang memicu terjadinya kabut asap telah mengakibatkan pasien penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Palembang meningkat seiring semakin tebal dan pekatnya kabut asap yang menyelimuti udara ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Dari data yang dilansir Dinas Kesehatan Kota Palembang, selama Agustus dan September 2014 penderita ISPA mengalami peningkatan sebanyak 1.987 orang.
“Selama Agustus lalu penderita ISPA sebanyak 18.170 orang kemudian pada September 2104 meningkat mencapai 20.157 orang penderita,'' ungkap Afrimelda, kabid pengendalian masalah kesehatan dinas kesehatan Palembang, jumat (10/10).
Afrimelda menjelaskan, penderita ISPA tersebut didominasi anak usia 1-5 tahun (balita) dengan total penderita sebanyak 7.229 orang. Penderita usia 5 tahun ke atas hingga usia lanjut berjumlah 12.858 orang. “Data tersebut kita himpun dari 39 puskesmas yang tersebar di 16 kecamatan di Palembang pada September lalu,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersama BNPB terus berupaya memadamkan titik api untuk mengurangi kabut asap yang pada Jumat (10/10) makin tebal dan pekat.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, “Sampai kini kita terus berupaya untuk memadamkan titik api. Untuk memadamkannya sudah ada bantuan empat helikopter untuk melakukan pemadaman titik api dengan menggunakan bom air, serta satu pesawat hercules yang diperbantukan untuk melakukan modifikasi cuaca.”
Menurut Alex Noerdin, untuk melakukan modifikasi cuaca sampai kini belum berhasil karena hujan belum juga turun. “Awan yang berpotensi hujan sampai saat ini belum terlihat, sehingga modifikasi cuaca belum berhasil dilakukan,” ujarnya.