Sabtu 11 Oct 2014 19:39 WIB

Kapal Raider TNI Tenggelam, Satu Polisi Tewas

Pencarian korban kapal tenggelam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pencarian korban kapal tenggelam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Satu unit Kapal Raider milik Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, tenggelam dalam sebuah patroli di perairan Rote Ndao, Sabtu (11/10). Kecelakaan ini menewaskan satu orang anggota Polisi Polres Rote Ndao.

"Satu anggota Polisi lainnya yang ikut dalam patroli tersebut, ditemukan selamat, sementara 10 penumpang lainnya masih dicari," kata seorang nelayan Rote yang dihubungi dari Kupang, Sabtu (11/10).

Nelayan yang meminta namanya tidak ditulis dalam berita ini mengaku, sedang bersama sejumlah nelayan lainnya dan Badan SAR Nasional Kupang melakukan pencarian di sekitar perairan pulau terselatan Indonesia itu.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi di sekitar perairan Rote Ndao, saat kapal Raider milik TNI AL itu melakukan perjalanan menuju Pulau Ndana. Dalam perjalanan itulah, kapal yang ditumpangi 12 orang itu terempas gelombang besar, hingga kehilangan kendali, lalu tenggelam.

Sebanyak 12 orang penumpang itu, terdiri dari tujuh orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Pariwisata, Kelautan dan perikanan Rote Ndao, tiga orang anggota Polisi Satuan Perairan dan Udara (Polairud) Polres Rote Ndao, serta dua orang prajurit TNI AL. Dalam pencariannya, telah ditemukan dua orang penumpang kapal Raider naas itu, dari unsur Polisi, satu di antaranya tewas, dan satu lainnya selamat.

Seorang anggota Polisi yang ditemukan tewas teridentifikasi bernama Ipda Imanuel Ido Hina yang juga adalah Kasat Polairud Polres Rote Ndao. "Sedangkan penumpang lainnya masih dalam pencarian Badan SAR Nasional Kupang dibantu personel AL dan para nelayan setempat," ungkapnya.

Informasi lain yang sempat diperoleh, kapal naas itu sedang dalam kegiatan pemantauan perairan Rote Ndao, yang akan dijadikan sebagai kawasan konservasi untuk kepentingan pemanfaatan sumber daya laut dan kepentingan pariwisata. Karena itulah, pelayaran tersebut, melibatkan juga PNS dari dua dinas yang memiliki kepentingan konservasi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement