REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari mengatakan sistem seleksi menteri tertutup yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) lebih dikarenakan agar tim lebih konsentrasi terhadap substansi persoalan kemenetrian yang akan dibahas.
Namun, Proses tertutup ini juga menutup peluang masyarakat untuk memberi masukan terkait seleksi calon menteri yang dilakukan.
"Seleksi menteri baik terbuka ataupun tertutup ada positif dan negatifnya. Kelebihan seleksi tertutup ini tidak menimbulkan banyak kontroversi, yang tidak terpilih juga tidak terlalu kecewa," ujar Muhammad Qodari saat dihubungi Republika Jumat (10/10).
Ia menambahkan, seleksi menteri tertutup ini memaksa masyarakat untuk menerima nama menteri yang diumumkan pada saat pelantikan presiden 20 Oktober mendatang. Masyarakat tidak bisa melakukan kritik atau penolakan terhadap nama menteri tersebut.
Seperti diketahui, Presiden terpilih Joko Widodo bersama tim transisi telah melakukan seleksi nama menteri dan jumlah kementerian. Jokowi hanya mengumukan jumlah kementreian yang akan berada di pemerintahannya. Sedangkan untuk nama menteri akan diumumkan pada saat pelantikan dirinya. c83. marniati