REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis mengatakan masalah demokrasi bukan hanya soal pemilihan umum (Pemilu) secara langsung atau tidak langsung.
Menurutnya keduanya hanya cara untuk memastikan nilai intrinsik demokrasi agar berjalan. Nilai intrinsik tak boleh dikurangi dalam urusan apa pun, karena berkaitan dengan menjadi orang bermartabat.
"Penting bagi tatanan bernegara kita, untuk meletakkan semua mimpi dan harus menghasilkan satu hal," ujarnya dalam sebuah diskusi di Ruang Pers Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jumat (10/10).
Margarito melanjutkan, tatanan relasi menjadi hebat, karena manusia saling mengenal satu sama lain. Hanya saja, ia mengakui banyak keuntungan dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung. Salah satunya membuka lapangan pekerjaan.
Baginya, Pilkada langsung melahirkan banyak lapangan pekerjaan, seperti penjual kaos kampanye, lembaga survei, lembaga quick count, dan lainnya.
"Saat Pilkada tidak langsung disahkan, saya berpikir tega sekali DPR menghilangkan pekerjaan orang," katanya.