Jumat 10 Oct 2014 17:22 WIB

Potensi Erupsi Sinabung Masih Tinggi

Rep: C87/ Red: Yudha Manggala P Putra
Lava pijar disertai debu vulkanik meluncur di lereng Gunung Sinabung, tampak dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (9/10).(Andara/Endro Lewa)
Foto: Andara/Endro Lewa
Lava pijar disertai debu vulkanik meluncur di lereng Gunung Sinabung, tampak dari Desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, Kamis (9/10).(Andara/Endro Lewa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aktivitas Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatra Utara pada Jumat (10/10) masih tinggi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan berdasarkan pengamatan PVMBG Badan Geologi menunjukkan bahwa potensi erupsi masih berpeluang terjadi.

Hal itu terlihat dari adanya 10 kali gempa hybrid, tremor menerus, 38 kali guguran, dan gempa vulkanik pada Jumat (10/10) pukul 00.00 - 06.00 WIB.

Pada pukul 08:59 WIB, terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan. Tinggi kolom abu awan panas tersebut mencapaii 2.000  meter. Erupsi tersebut terjadi sekitar 250 detik.

Sejak Kamis (9/10) hingga berita ini diturunkan telah terjadi 18 kali erupsi disertai luncuran awan panas.  "Status masih Siaga (level III). Tidak ada korban jiwa dari erupsi tersebut," kata Sutopo melalui pernyataan kepada wartawan, Jumat (10/10) sore.

Sutopo mengatakan untuk mengantisipasi dampak erupsi tersebut, sebanyak 100.000 masker telah dibagikan. Selain itu, dilakukan pembersihan abu vulkanik dengan penyiraman sebanyak tiga kali sehari. Sekolah yang terdampak abu vulkanik diliburkan sementara dan akan dipindahkan ke tempat yang aman.

 

Sampai saat ini, jumlah pengungsi Gunung Sinabung sebanyak 3.287 jiwa atau 1.019 KK di 16 titik. Sebanyak 19.478 jiwa (5.675 KK) telah dipulangkan ke rumahnya. Sedangkan pengungsi yang tinggal di hunian sementara 6.179 jiwa (2.053 KK).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement