REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepolisian Republik Indonesia membahas strategi pengamanan pelantikan Presiden-Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR RI, Jumat (10/10). Polri rencananya akan menurunkan sebanyak lima hingga sepuluh ribu personel saat pelantikan Jokowi-JK.
"Kami akan membahas strategi pengamanan pelantikan Presiden-Wapres 20 Oktober mendatang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/10).
Rikwanto mengatakan, untuk pengamanan di Gedung DPR-MPR RI, akan diturunkan lima hingga sepuluh ribu personil kepolisian. Akan ada tujuh Polda yang dilibatkan dalam pengamanan tersebut.
"Estimasi 22 ribu personil kontingensi, akan disebar di beberapa titik vital," ujarnya.
Mengenai pola pengamanan, Rikwanto mengatakan, akan dilakukan berlapis dengan sistem empat ring.
"Ring pertama yakni ruang sidang paripurna, ring dua di gedung utama DPR, ring tiga yakni seluruh kompleks DPR-MPR, dan ring empat di luar sekeliling kompleks DPR," jelasnya.
Ia mengatakan, hingga hari ini belum ada satu elemen masyarakat yang mengajukan izin aksi unjuk rasa. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menghambat jalannya proses pelantikan.