Jumat 10 Oct 2014 16:35 WIB

Indonesia Sekarat Kedaulatan Energi

Ladang migas
Foto: Sony Soemarsono/Republika
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Indonesia saat ini dinilai sedang sekarat kedaulatan energi. Sebabnya, energi di Indonesia lebih banyak dikuasai oleh mafia yang merugikan negara.

“Energi adalah salah satu kunci utama kemajuan sebuah negara. “Energi dapat menggerakan industri, ekonomi dan menanggung hajat hidup orang banyak”, ujar Ketua BEM (Badan Ekesekutif Mahasiswa) Poltek Negeri Jakarta (PNJ), Erwin Djamaluddin, pada acara Konsolidasi Mahasiswa se Jabodetabek di kampus PNJ, Jumat (10/10).

Namun, Indonesia sebagai rumah 245 juta penduduk tengah menghadapi masalah energi yang sangat memperihatinkan. Kedaulatan energi Indonesia sedang sekarat, semakin hari virus-virusnya semakin leluasa menyebar dan merusak, bahkan bias dikatakan kita sedang menuju darurat energi.

Sementara itu Direktur Energi Watch, Ferdinan Hutahayan, memaparkan gerak Pertamina sebagai penanggung jawab penuh bagi pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia menjadi terbatasi karena Undang- undang tersebut, sehingga sulit untuk membuat kilang-kilang baru di dalam negeri.

Data ditjen migas tahun 2012 menunjukan bahwa 74% kegiatan usaha hulu atau pengeboran migas dikuasai perusahaan asing.

Saat ini beredar nama-nama seperti Darwin Silalahi CEO Shell yang di plot untuk Dirut Pertamina , Hengky Soesilo untuk Menteri ESDM maupun nama Ari Soemarno yang santer terjerat skandal Innospec, meskipun baru dalam tahap saksi di KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement