Kamis 09 Oct 2014 20:54 WIB

Tragedi Jabal Nur, 21 Orang Belum Ditemukan

Rep: C54/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Evakuasi korban kapal tenggelam. (ilustrasi)
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Evakuasi korban kapal tenggelam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO—Hingga Kamis (9/10) sore, tim gabungan baru berhasil menemukan 28 dari 49 korban tenggelamnya kapal Jabal Nur di Selat Bali, Senin (6/10) lalu. Delapan orang ditemukan dalam kondisi selamat, 20 meninggal dunia, sedangkan 21 sisanya masih dalam pencarian    

Koordinator tim Search and Rescue (SAR) pencarian korban tenggalmnya Jabal Nur, Rudi Prahara melaporkan, sebagian besar korban ditemukan di tepi pantai Pulau Raas, Madura, sementara sisanya ditemukan terapung di perairan.

Menurut Rudi, pencarian hari ini dihentikan menjelang sore karena kendala cuaca. “Gelombang hari ini cukup besar, sekitar 3 hingga 3,5 meter. Lumayan menyulitkan proses pencarian,” ujar Rudi di posko SAR Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

Karena tingginya gelombang, menurut Rudi, pencarian akan mulai dilanjutkan lagi besok pagi. Rudi menyampaikan, proses pencarian korban dilakuan tim gabungan dari SAR Surabaya, Polairud Situbondo dan sejumlah unsur lainnya. Dalam operasi pencarian tersebut, menurut Rudi, SAR menerjunkan 40-an orang.

Kapal kayu Jabal Nur diketahui tenggelam di perairan Selat Bali ketika berangkat dari Pulau Raas, Madura menuju Buleleng Bali, Senin (6/10). Kapal mengangkut 49 orang, tak lain merupakan keluarga besar yang berasal dari Pulau Raas.

Mereka hendak menuju Buleleng, Bali dalam rangka mengantarkan mempelai laki-laki, salah seorang anggota keluarga mereka. Di tengah perjalanan, kapal berkapasitas 60 penumpang tersebut mengalami kebocoran pada bagian lambung akibat terjangan gelombang.

Sayang, kapal Jabal Nur yang sehari-hari melayani rute Pulau Raas-Pulau Madura tersebut tidak dilengapi pelampung atau fasilitas pengaman lainnya. Jabal Nur pun karam, sementara penumpang berloncatan ke laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement