REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Taman Impian Jaya Ancol, tbk (PJA) membuka kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan renegoisasi bisnis dengan PT Sea World Indonesia (SWI) terkait pengelolaan wahana dunia bawah laut itu. Tentunya akan dilangsungkan setelah proses penyerahan kembali wahana SWI sesuai dengan prinsip kerjasama BOT (Build, Operate, Transfer).

Yang dimaksud dengan kerjasama menggunakan sistem BOT adalah PT SWI sebagai mitra PT PJA, tbk, melakukan pembangunan wahana (Build), mengelola dan mengoperasikan (Operate) wahana selama perjanjian tersebut. Serta menyerahkan kembali (Transfer) kepada PT PJA saat perjanjian kerjasama berakhir. Semua di atas lahan milik PT PJA, tbk.

Namun, hingga saat ini PT SWI belum melakukan proses transfer. Sementara PT PJA telah mengirimkan pemberitahuan tertulis, serta melakukan pembicaraan dengan manajemen PT SWI untuk menyerahkan kembali aset tersebut.

Kepala Departemen Legal PT PJA, Sunutomo Rahmanto menyatakan masa perjanjian kedua pihak adalah 20 tahun. Setelah PT SWI melakukan proses built dan operate pada masa tersebut, maka mereka berkewajiban melakukan proses penyerahan kembali. Yang jatuh tempo pada tanggal 20 September 2014.

Akibat dari belum tercapainya kesepakatan kedua pihak, wahana Sea World hingga saat ini ditutup. Hanya karyawan yang tetap masuk dan bekerja seperti biasa untuk pemeliharaan ikan dan sebagainya. Sementara pengunjung tidak diperbolehkan, kecuali yang hendak menukarkan tiket.

Corporate Comunication PT PJA, Metty Yan Harahap dalam siaran persnya mengatakan masih ada kemungkinan mengenai kelanjutan kerjasama kedua pihak untuk mengelola wahana  tersebut. Karena keberadaan dunia bawah laut dikawasan Ancol itu merupakan hasil dari kerjasama yang pernah dilansungkan antara PT PJA dan PT SWI.

Ikuti Whatsapp Channel Republika