REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden terpilih, Joko Widodo, diharapkan menempatkan sosok berintegritas dalam posisi strategis. Pertamina misalkan, haruslah dipegang sosok yang bersih dari persoalan hukum.
Pengamat Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo, menegaskan, posisi strategis seperti Dirut Pertamina jangan sampai terisi oleh personal yang tidak memiliki integritas.
"Pokoknya kalau bisa yang clear lah, bersih dari permasalahan hukum, korupsi dan kepentingan kelompok," ucapnya, di Jakarta, Rabu (8/10).
Mantan Dirut PT Rekayasa Industri sekaligus mantan Komisaris PT Pertamina, Triharyo Hengky Soesilo ikut mewarnai bursa kandidat Direktur Utama Pertamina. Namanya disebut-sebut menjadi kandidat yg cukup kuat untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Karen Agustiawan itu.
Karyono menilai Hengky bukanlah personal yang tepat untuk mengisi posisi strategis itu. Pasalnya, selain sosoknya yang kurang dikenal publik, Hengky juga merupakan orang yang pernah terpental dari jajaran Pertamina terkait kasus LOBP oleh PT Rekayasa Industri (Rekind).
"Dia kurang dikenal, dan sudah pernah tersandung kasus. Track recordnya tidak baik," ujar Karyono.
Saat menjabat sebagai Komisaris Pertamina, Hengki pernah tersandung kasus penyimpangan proyek Pertamina LOBP oleh Rekind, perusahaan yang pernah dipimpin Hengky sebelumnya.
Proyek LOBP merupakan sebuah proyek yang mengerjakan modernisasi pabrik pencampur pelumas yang ada di daerah Gresik, Jawa Timur.