REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Sarwi mengingatkan Koalisi Merah Putih (KMP) untuk tidak merasa di atas angin setelah berhasil memenangkan pemilihan ketua MPR dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Keberhasilan KMP merebut pimpinan MPR pada satu sisi dapat menjadi penyeimbang pemerintahan, namun harus berhati-hati jangan sampai terkesan haus kekuasaan oleh rakyat," kata Pangi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, keberhasilan KMP meraih kursi pimpinan MPR dengan komposisi ketua Zulkifli Hasan (PAN) dengan wakil ketua Mahyudin ( Partai Golkar), E.E Mangindaan ( Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS) dan Oesman Sapta Odang (DPD) membuktikan koalisi itu masih solid.
Oleh sebab itu ke depan KMP benar-benar harus menjadi penyeimbang dan pengawas agar kekuasaan eksekutif dalam hal ini presiden tidak mendominasi, kata dia.
Namun, lanjutnya, jangan sampai KMP menjadi oposisi yang tidak rasional dan harus tetap memberikan dukungan terhadap program pemerintah yang pro rakyat.
"Jangan sampai kemenangan KMP menjadi ajang membalas dendam atas kekalahan ketika pemilu presiden lalu, kritik dan pengawasan itu baik, tapi harus tetap konstruktif," kata dia.