Senin 06 Oct 2014 16:17 WIB

Tim Investigasi Bentrok TNI-Polri Harus Transparan

TNI Polri
Foto: Antara
TNI Polri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Indonesia Police Watch (IPW) mendesak tim investigasi bentrokan TNI-Polri di Batam transparan memaparkan penyebab peristiwa tersebut.

“Sudah 14 hari kasus bentrokan antar aparat TNI-Polri terjadi di Batam, tapi hingga kini hasil investigasi bersama kedua institusi tersebut belum juga diumumkan. Sehingga siapa yang bersalah belum

bisa diproses secara hukum,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Senin (6/10).

IPW berharap tim investigasi memaparkan secara transparan, apakah bentrokan TNI-Polri itu akibat persaingan untuk membekingi bisnis ilegal bahan bakar minyak (BBM). Tim investigasi, pinta Neta, juga harus memaparkan, kenapa pangkalan BBM ilegal itu baru digerebek, padahal sudah berdiri sejak lama di dekat markas Brimob Polda Kepri.

“Tim jangan takut untuk memberi rekomendasi pemecatan dan pencopotan pada pejabat TNI-Polri di Kepri.  Bagaimana pun terjadinya bentrokan ini tidak terlepas dari kecerobohan para pejabat TNI-Polri, untuk itu mereka juga harus diminta pertanggungjawabannya,” tegas Neta.

Aparat TNI bentrok dengan polisi di Batam, ahad (21/9). Sebanyak empat anggota Batalyon 134 Tuah Sakti tertembak. Satu kendaraan dan bangunan milik Brimob dibakar. Bentrokan TNI-Polri di Batam merupakan bentrokan keenam selama setahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement