Ahad 05 Oct 2014 06:30 WIB

Kalau Mega Tak Turun Tangan, Jokowi akan Hadapi Tantangan Berat

 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri),  pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di Semarang, Jateng, Jumat (19/9).   (Antara/R. Rekotomo)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Kedua kanan) bersama presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri), pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di Semarang, Jateng, Jumat (19/9). (Antara/R. Rekotomo)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono.

"Kalau mau komunikasi politik dengan Demokrat berjalan, ya, Bu Mega harus mau menemui Pak SBY. Jika Bu Mega tidak mau 'turun tangan', ya, Jokowi-JK akan menghadapi tantangan berat," katanya.

Ia menjelaskan Jokowi harus menghadapi tantangan untuk memperjuangkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dibahas DPR.

Persoalan UU Pilkada, kata dia, sebenarnya baru "warming up" (pemanasan) bagi Jokowi-JK yang tentunya tidak bisa berjalan sukses jika PDI Perjuangan dengan KIH masih berjuang sendiri.

Dalam menjalin komunikasi politik dengan parpol-parpol lain di luar KIH, kata dia, memang dibutuhkan kekuatan ekstra, yakni kesediaan Megawati untuk turun langsung melakukan lobi-lobi politik.

"Sebenarnya, peran JK juga sangat besar untuk mendorong dukungan dari Golkar. Harusnya JK bisa, apalagi (JK, red.) pernah menjadi Ketua Umum Golkar. Akan tetapi, 'power' JK belum terlihat," kata Teguh.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement