REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kunjungan wisatawan mancanegara ke Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Agustus 2014 ini mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan Juli dimana tercatat dari 1.106 orang menjadi 1.625 atau naik 47 persen.
"Jumlah pelancong yang tercatat sepanjang Agustus 2014 ini sebanyak 1.625 orang dan mereka masuk melalui pintu Makassar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, Nursam Salam di Makassar, Sabtu (4/10).
Ia mengatakan, geliat pertumbuhan hotel di Makassar semakin kencang, namun pertumbuhan wisatawan mancanegara belum menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan.
Tercatat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung sepanjang Agustus mengalami kenaikan sekitar 46,93 atau dibulatkan 47 persen jika dibandingkan pada bulan Juli lalu.
Pada bulan itu, jumlah pelancong yang berkunjung sekitar 1.106 orang dan mengalami peningkatan di bulan berikutnya dimana wisatawan yang tercatat sekitar 1.625 orang.
Nursam menambahkan bahwa dari 16 negara terbanyak memasok turis ke Makassar, lima negara di antaranya adalah penyumbang terbesar yakni Malaysia, Singapura, Jerman, Prancis dan Jepang.
Nursam mengaku jika dari lima negara itu pula, wisman yang berkunjung berjumlah 1.117 orang atau sekitar 68,74 persen dari total wisatawan yang masuk melalui pintu masuk Makassar.
Negara yang paling banyak memasok turis ke Makassar adalah Malaysia dimana jumlah wisatawan dari negeri Jiran itu sebanyak 771 orang atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni 507 orang.
Setelah Malaysia, diposisi kedua ada Singapura dengan jumlah wisatawannya 146 orang atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berkunjung sekitar 25 orang.
Di posisi ketiga ada Jerman dengan jumlah wisatawannya sebanyak 81 orang atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yakni 37 orang dan kemudian negara-negara Eropa dan Asia lainnya juga banyak berkunjung.
"Wisatawan yang datang itu ada dari benua Asia, Amerika dan Eropa dan pelancong paling banyak itu berasal dari Asia khususnya negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan lainnya," katanya.