REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur lembaga politik Konsep Indonesia (Konsepindo) Research and Consulting, Veri Muhlis Ariefuzaman, memaparkan kedua belah pihak seharusnya dapat duduk bersama – sama. Jangan sampai emosi individual menjadi alasan menutup diri.
“Kepentingan menjaga integritas dan kemajuan bangsa seharusnya lebih diutamakan,” imbuh Veri, saat dihubungi.
Kedua belah pihak memang bersitegang sejak lama. Namun ini tidak bisa dibiarkan. Harus ada komunikasi yang dibangun agar kepentingan kebangsaan dapat dipikirkan dan direalisasikan bersama.
Komunikasi yang dibangun, menurutnya, harus didasari kemaslahatan berbangsa dan bernegara. Keduanya dapat mengusung sinergi dalam berpolitik kebangsaan agar sama – sama terlibat dalam pembangunan Indonesia kedepan.
Selain itu, lupakan masa lalu. Apa yang sudah terjadi dulu janganlah dijadikan dasar melangkah. “Jadi harus nol dan nol. Jangan lagi menganggap diri sendiri unggul atau harus membalas,” imbuhnya.