Kamis 02 Oct 2014 22:02 WIB

Pengurangan Risiko Bencana Mesti Dipetakan

Gempa Sumatra Barat
Foto: Akun Twitter @BMKG
Gempa Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Utama (Dirut) Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Prof Dr Ir Nasfryzal Carlo, M.Sc mengatakan aksi pengurangan risiko bencana harus dipetakan, terutama bagi pihak-pihak yang beraktivitas di daerah rawan bencana.

Terkait hal itu UBH telah siap siaga dan melakukan pemetaan terhadap terjadinya bencana khususnya gempa dan tsunami karena kampus itu merupakan beraktivitas di daerah rawan gempa dan berada di pesisir pantai dan menghadap langsung ke laut, katanya di Padang, Kamis (2/10).

Ia menjelaskan pemetaan yang telah dilakukan berupa pengurangan risiko bencana, pendidikan dan sertifikasi, sosialisasi dan capasity building serta jejaring dan kerja sama.

Setiap kegiatan terdiri dari beberapa sub kegiatan yang secara umum merupakan kegiatan yang berbasis akademik dan diikuti dengan pelatihan dan simulasi, sebutnya.

"Kegiatan ini tidak saja berhubungan pihak internal namun mengajak juga pihak-pihak lain untuk bekerja sama seperti dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), pemerintah pusat dan daerah hingga lembaga internasional serta masyarakat umum," katanya.

Ia menyampaikan sejak pascagempa Singkarak tahun 2007 hingga sekarang ini, UBH telah turut aktif membantu dalam kegiatan mitigasi, rekonstruksi hingga sosialisasi seperti kegiatan penilaian cepat kerusakan bangunan, pendampingan fasilitator pascagempa 2009, pembuatan escepe building kampus, simulasi bencana gempa tsunami dan lainnya.

"Selain itu dalam kegiatan pengurangan risiko bencana melibatkan peran serta mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa dan kelembagaan mahasiswa seperti Mapala Proklamator, Pramuka, KSR-PMI Proklamator dan lainnya," katanya.

Untuk mendukung kampus yang siaga bencana, UBH juga telah memiliki program studi magister kekhususan manajemen risiko bencana di bawah program S2 Teknik Sipil dan memberikan materi kebencanaan kepada mahasiswa pada setiap program studi.

Kemudian UBH juga memiliki Pusat Sudi Bencana dan Lingkungan Hidup dan Klinik Konstruksi, sebutnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement