REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal menggunakan plastik yang aman untuk daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1435 H.
"Kami akan menggunakan plastik yang aman bagi makanan dan juga lingkungan," ujar Kepala Urusan Rumah Tangga Masjid Istiqlal, Haji Mubarok, usai penandatanganan kerja sama dengan Sinar Joyo Boyo Plastik, di Jakarta, Kamis (2/10).
Pihak Sinar Joyo Boyo plastik menyumbangkan sebanyak 25.000 lembar kantung plastik. Mubarok mengatakan Masjid Istiqlal memang membutuhkan banyak kantong plastik untuk kurban. Tahun lalu, setidaknya 6.000 kantong daging diberikan pada masyarakat.
"Tahun ini, tidak lagi pembagian daging kurban secara langsung, melainkan langsung mengantar langsung kepada fakir miskin, yatim piatu, dan komunitas lainnya," jelas dia.
Strategi itu dilakukan untuk menghindari terjadinya saling rebutan daging kurban. "Tahun lalu, kami memotong 45 ekor sapi," jelas dia.
Manajer umum dan pemasaran Sinar Joyo Boyo Plastik, Handoko Saptajaya Sidharta, mengatakan kantong plastik masih menjadi primadona masyarakat karena harganya yang ekonomis. Kebutuhan kantong plastik pada 2013 mencapai 4 juta ton.
"Tingginya angka kebutuhan plastik memunculkan permasalahan lingkungan dan merusak kesehatan karena menggunakan kantong plastik yang tidak aman," kata Handoko.
Handoko menambahkan plastik yang diproduksinya telah melalui pengembangan dan inovasi sehingga ramah lingkungan dan aman. "Kami selalu berkembang melalui inovasi pada produk serta secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu untuk menghasilkan produk plastik unggulan," jelas Handoko.
Pada tahun ini, Joyo Boyo menyediakan kebutuhan kantung plastik sebanyak 350.000 lembar untuk memenuhi kebutuhan 500 masjid yang tersebar di Pulau Jawa. Konsultan Pemasaran dan Strategi Bisnis Sinar Joyo Boyo, Andy Gusena, mengatakan Masjid Istiqlal dipilih karena merupakan kebanggaan warga Indonesia.