REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku mendapat paksaan menerima jatah kursi menteri dari kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Namun PAN menegaskan tawaran tersebut tidak akan mengubah sikap politik PAN di dalam Koalisi Merah Putih.
"Bukan cuma ditawari lagi, sudah dipaksa," kata Ketua Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edi di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (1/10).
Meski demikian Tjatur enggan menyebutkan siapa pihak dari kubu Jokowi-JK yang menawarkan dan memaksa PAN menerima kursi menteri. Fraksi PAN menolak lantaran sudah memiliki calon untuk pimpinan DPR.
"Tapi, nggak perlu diomongkan," ujarnya.
Tjatur mengatakan PAN sepakat mengusung mantan Sekretaris Jendral Partai dan mantan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan untuk dimajukan dalam paket pimpinan DPR.
"Dari PAN, Mas Zulkifli (Hasan) untuk pimpinan DPR," katanya.