Rabu 01 Oct 2014 18:57 WIB

Pembangunan MRT Tahap Satu Rampung 2018

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ratna Puspita
Pekerja mulai ngerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di halaman Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (15/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pekerja mulai ngerjakan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di halaman Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (15/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembangunan kereta cepat atau mass rapid transit (MRT) tahap satu Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) terus digeber. Pembangunan moda transportasi massal itu bakal rampung pada 2018. 

Kijima Yoshiko dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia mengatakan, pembangunan MRT tidak bakal molor. "Di Bundaran HI sekarang sedang dilakukan pengerjaan pembangunan dinding stasiun," kata dia, Rabu (1/10). 

Pembangunan MRT tahap satu meliputi 13 stasiun. Kijima mengatakan, tujuh stasiun dibangun dengan desain layang (elevated) dan enam stasiun berada di bawah tanah.

Stasiun layang MRT, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan stasiun bawah tanah MRT, yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Project Manager MRT Shigeo Hanaki mengatakan, ada empat perusahaan yang menangani pembangunan 13 stasiun MRT. Shigeo mengatakan, perusahaannya bertanggung jawab membangun dua stasiun, yaitu Bundaran HI dan Dukuh Atas. 

Menurut Shigeo, Stasiun Bundaran HI merupakan paling besar. "Karena menjadi destinasi terakhir (untuk tahap pertama)," kata dia. 

Shigeo menjelaskan, Stasiun Bundaran HI bakal berada 19 meter di bawah tanah. Sedangkan Stasiun Dukuh Atas berada 24 meter dari permukaan tanah. "Karena ada sungai," ujar dia. 

Di kedua lokasi itu, Shigeo menyatakan, sedang dilakukan pembangunan dinding sebelah barat dan timur. Selanjutnya, dia menuturkan, bakal dilakukan instalasi dinding pada November tahun ini. 

Selanjutnya, proses konstruksi stasiun akan dimulai pada April tahun depan atau setelah instalasi dinding selesai. "Instalasi dinding akan mulai november thn ini sampe april," kata dia. 

Menurut Shigeo, pembangunan stasiun selesai akhir 2015. Setelah konstruksi stasiun rampung, pembangunan terowongan atau tunnel dimulai Januari 2016.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun MRT menggunakan dana pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Dalam aturan pinjaman, spesifikasi material harus sesuai dengan standar Jepang. Perusahaan Jepang juga diikutsertakan dalam pembangunan. 

Kazumitsu Muraoka dari JICA mengatakan, JICA mengalokasikan dana pinjaman Rp 14 triliun untuk pembangunan MRT dari Bundaran HI-Lebak Bulus. JICA juga akan menggelontorkan pinjaman untuk pembangunan MRT tahap kedua, yaitu jalur Bundaran HI-Ancol. Namun, Muraoka tidak bisa memastikan besaran pinjaman. "Tergantung hasil pembangunan fase satu," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement